Home » » Garuda Indonesia

Garuda Indonesia



F-NET PESAWAT: Jenis pesawat Boeing 737-500 milik Garuda Indonesia yang dinilai cocok untuk melayani jalur Tanjungpinang - Jakarta.

TIM dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia melakukan pertemuan bersama unsur pemerintah daerah Kepri, dalam rangka survei awal kondisi pasar penerbangan di Tanjungpinang, Senin (28/5). Pertemuan dilaksanakan terkait dengan rencana Garuda Indonesia untuk membuka jalur penerbangan dari Jakarta-Tanjungpinang.

Kepada Tanjungpinang Pos, Selasa (29/5), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri, Rudi Chua yang ikut menghadiri pertemuan ini mengatakan, rapat bersama unsur pemerintahan dan manajeman Garuda Indonesia ini, tidak terlepas dari komitmen kedua pihak. Dalam rangka membuka jalur penerbangan ke Kepri, khususnya ke Kota Tanjungpinang.

"Ini tidak terlepas dan bentuk tindak lanjut pertemuan antara Gubernur Kepri, HM Sani bersama Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia beberapa waktu lalu," ungkapnya.

Pada prinsipnya, kata Rudi, pihak Garuda Indonesia siap membuka jalur penerbangan ke Tanjungpinang, namun sebelumnya akan dilakukan dulu survei pasar Tanjungpinang. Termasuk juga prospek bisnisnya ke depan dan ikut juga mempelajari perilaku pola penerbangan ke Tanjungpinang.

"Salah satu yang menjadi pembahasan dalam pertemuan itu, yakni survei garuda tersebut," tambahnya.
Survei ini sendiri, sambung Rudi, baru akan dilaksanakan dengan sasaran responden para pengusaha, wiraswasta, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di lingkup pemerintahan Kepri, Bintan dan Tanjungpinang.

"Mereka ingin mengetahui, sejauh mana animo warga Ibu Kota Kepri. Jika seandainya Garuda Indonesia memulai rute penerbangan baru dari dan ke Tanjungpinang," ucapnya.

Disinggung mengenai persiapan infrastruktur Bandara Raja Haji fi Sabilillah (RHF) sebelum menjadi tempat pendaratan pesawat milik Garuda Indonesia, Rudi menjelaskan, dari kapasitas untuk pendaratan sebenarnya pesawat Garuda Indonesia dengan tipe Boeing 737-500 sangat bisa mendarat di RHF.

"Soalnya untuk pesawat tipe itu, membutuhkan landasan pacu paling minim 2 ribu meter. Dan, saat ini bandara RHF panjang landasan pacunya 2 ribu meter," tuturnya.

Rudi sendiri berharap, Garuda Indonesia bisa secepatnya membuka jalur penerbangan tersebut. Karena hal ini dianggap akan banyak membawa hal positif bagi Kota Tanjungpinang. Baik itu untuk kunjungan wisata, maupun meningkatkan kepercayaan serta minat investor untuk datang ke Tanjungpinang.

"Kami berharap ini secepatnya terealisasi, ya paling tidak awal tahun 2013 sudah dimulai," tukasnya.(TAUFIK )

0 comments:

Posting Komentar