Home » , , » Wisata Talempong Batu

Wisata Talempong Batu

Talempong Batu ini dijumpai dalam satu bangunan di halaman Balai Adat Nagari Talang Anau, banyaknya 6(enam) buah batu yang tersusun rapi berjajar diatas bantalan yang terbuat dari bambu. Pada sebuah batu talempong tersebut terdapat sebuah lukisan telapak kaki, warna batu talempong itu hitam memudar laksana logam yang akan dipukul akan menimbulkan bunyi nyaring seperti nada alat musik tradisional Minangkabau yang terbuat dari logam yaitu Talempong. Lempengan batu yang berada di Talang Anau ini telah disusun sesuai dengan tangga nada yang dikeluarkan oleh masing-masing lempengan batu tersebut sehingga bisa dimainkan mengikuti irama lagu tradisional Minangkabau.



Nama Objek Wisata : Talempong Batu Talang Anau
Jenis : Objek Wisata Sejarah Dan Purbakala
Luas : ± 0,00 Ha
Lokasi : Nagari Talau Anau ,Kecamatan Gunung Omeh
Jarak dari IKK : ± 47,00 Km
Jarak dari IK Provinsi : ± 172,00 Km
Sarana transportasi : Taksi, Oplet, Ojek dan Becak Wisata
Fasilitas Objek Wisata :
1. Alat kesenian Purba
2. Pelataran Parkir

Kegiatan yang bisa dilakukan : Mendengankan alat musik purba, Melihat Binatang dan keindahan Alam

Atraksi pada objek wisata : Pagelaran Kesenian Tradisional
Narasi Objek Wisata :

Talempong Batu ini di jumpai dalam satu bangunan di halaman Balai Adat Nagari Talang Anau , banyaknya 6(enam) buah batu yang tersusun rapi berjajar diatas bantalan yang terbuat dari bambu . Pada sebuah batu talempong tersebut terdapat sebuah lukisan telapak kaki, warna batu talempong itu hitam memudar laksana logam yang akan dipukul akan menimbulkan bunyi nyaring seperti nada alat musik tradisional Minangkabau yang terbuat dari logam yaitu Talempong. Lempengan batu yang berada di Talang Anau ini telah disusun sesuai dengan tangga nada yang dikeluarkan oleh masing-masing lempengan batu tersebut sehingga bisa dimainkan mengikuti irama lagu tradisional Minangkabau.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, konon batu talempong ini ditemukan pertama kali oleh seorang ulama bernama Syeikh Syamsudin. Waktu ditemukan ditaksir masyarakat sekitar abad 12 masehi, sewaktu syeikh ini bermimpi didatangi seorang berjubah putih, berjanggut panjang sampai kepusat dan memakai serban. Orang tua dalam mimpi Syeikh ini memberi tahu bahwa ada beberapa buah benda yang sekarang berserakan dalam hutan yang ditumbuhi Talang dan daun enau. Benda tersebut akan dapat memberi manfaat bagi anak cucu dan masyarakat kalau dapat dikumpulkan.

Ada sifat magic yang dimiliki oleh lempengan batu itu, yaitu sebelum dipukul atau dibunyikan maka batu ini harus diasapi dengan kemenyan putih. Apabila tidak dilakukan tatacara ini, niscaya lempengan batu ini tidak akan menimbulkan bunyi yang nyaring seperti talempong pada umumnya tetapi akan tetap berbunyi layaknya seperti batu biasa yang dipukul. Lebih celaka lagi apabila orang yang memukul batu tersebut melakukannya dengan rasa tidak percaya akan kegaiban dari batu tersebut serta meremehkannya, maka berdasarkan keterangan orang-orang disekitar lokasi si pemukul akan terkena kutukan berupa penyakit yang tidak akan bisa disembuhkan dan bisa merenggut nyawanya sendiri.

sumber:
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Komplek Medan Nan Bapaneh Tarantang Jalan Raya Sarilamak-Harau Km. 4
Telp. 0752 - 7750431 Fax. 075277504

0 comments:

Posting Komentar