Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
Desa Wisata Dieng Kulon Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara menjadi yang terbaik dari 25 desa wisata lainya, sehingga dinobatkan menjadi Juara Umum pada ajang Festival Desa Wisata tingkat Jawa Tengah pada tahun 2014
Laporan Reporter Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM.BANYUMAS - Desa Wisata Dieng Kulon Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara menjadi yang terbaik dari 25 desa wisata lainya, sehingga dinobatkan menjadi Juara Umum pada ajang Festival Desa Wisata tingkat Jawa Tengah pada tahun 2014 yang digelar di Gor Satria Purwokerto, Sabtu (11/10/2014) malam.
Adapun Festival Desa wisata tersebut, diprakarsai oleh Pemprov Jateng melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng. Festival desa wisata 2014 itu, bertema "Desaku Harapanku, Keunikan Desaku adalah Sumber Inspirasiku" yang diikuti oleh 25 desa wisata yang berada di Jateng.
Sebelum dinilai oleh tim juri, mereka menunjukkan semua potensi dan kreatifitas desa dalam sejumlah kegiatan lomba seperti, lomba yel-yel, apresiasi seni, pameran, sarasehan, lomba paparan potensi desa wisata, dan penampilan promo film pendek potensi desa wisata.
Penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Perwakilan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Ditjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Oneng Setya Harini mengatakan, bahwa Desa wisata di Dataran Tinggi Dieng memperoleh nilai tertinggi dan berhasil mengalahkan sejumlah desa wisata yang sudah dikenal seperti Desa Wanurejo (Magelang) yang menjadi juara kedua, Desa Samiran (Boyolali) meraih juara ketiga, Desa Karangbanar (Cilacap), Kabupaten Brebes dan Desa Betisrejo (Sragen) yang menjadi juara Harapan I, II dan III.
"Memang dari segi potensi alam di Desa Dieng Kulon lebih unggul dari pada desa wisata lainya. Selain itu, dalam perlombaan apresiasi seni kali ini, desa wisata dieng menjadi stand terbaik, hal itu dapat dilihat dari pemaparan potensi desa wisata tersebut. Dan juga meraih peringkat kedua pada lomba yel-yel desa wisata," ujar Oneng Setya Harini.
Menurut dia, festival desa wisata 2014 tingkat Jateng yang digelar kali ini, dapat memacu semangat pegiat desa wisata untuk belajar bersama. Terlebih pada ajang festival desa wisata seperti ini, mereka dapat menjalin kerjasama antar desa untuk membangun dan mengembangkan destinasi wisata di daerah masing-masing.
"Setelah tim penilai melihat paparan dari peserta lomba desa wisata sebanyak 25 desa, namun hanya 15 desa wisata yang memiliki tata kelola yang baik dan dikembangkan untuk destinasi wisata di daerah setempat,"jelas dia.
Disisi lain, keberhasilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng menggelar festival Desa wisata tingkat Jateng ini patut diapresiasi. Pasalnya, Kemenparekraf belum bisa menggelar ajang festival desa wisata tingkat nasional.
"Sampai saat ini, Kemenparekraf belum pernah mengadakan ajang festival desa wisata seperti ini. Hanya sebatas memberi penghargaan untuk 30 desa wisata di Indonesia yang dikategorikan dikelola dengan baik. Kita lihat potensi destinasi wisata di jateng ini sangat menakjubkan dan beragam khusus potensi wisata alam," papar dia.
Festival desa wisata tersebut, kata dia, juga dapat menjadi wahana untuk mensosialisasikan program Sapta Pesona pariwisata. Selain itu, juga menjadi seni tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh desa wisata merupakan sarana sosialisasi yang tepat untuk mengembangkan setiap potensi desa wisata di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sadaw Wisata (Pokdarwis) Desa wisata Dieng Pandawa, Alief Fauzi mengatakan, penghargaan yang diterima kali ini, menjadi gelar kedua. Setelah dua pekan lalu, Desa wisata Dieng meraih penghargaan Desa Wisata Terbaik 2014 dari Kemenparekraf.
"Dengan menjadi yang terbaik pada Festival Desa Wisata tingkat Jateng ini, tentunya kita bangga atas hasil usaha selama ini menunjukan hasil yang positif," ungkap dia.
Disisi lain, menjadi Juara Festival Desa wisata tingkat Jateng yang baru pertama kali digelar ini, menjadi semngat baginya untuk terus mengembangkan potensi destinasi wisata di Desa wisata Dieng.
Pada ajang tersebut, Desa wisata Dieng Kulon menampilkan potensi tradisi potong rambut gimbal melalui even Dieng Culture Festival (DCF), potensi wisata alam dan budaya berupa museum, candi dan gunung, kerajinan serta tari kreasi untuk menyambut wisatawan lokal ataupun mancanegara. (*)
0 comments:
Posting Komentar