Tokoh Proklamator itu banyak menghabiskan masa mudanya di rumah itu.
Siti Nuraisyah Dewi, antv/tvOneSejumlah orang menghadiri acara peringatan hari kelahiran Presiden pertama RI Soekarno ke-112 di Jakarta(ANTARA/Andika Wahyu)
VIVAnews - Wisatawan nampak memadati Istana Gebang, rumah masa kecil Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur. Selain berlibur, wisatawan juga dapat mengenal sosok Sang Proklamator Kemerdekaan RI yang menghabiskan masa mudanya di rumah itu.Tak hanya warga Blitar saja yang tertarik berkunjung ke Istana Gebang, tetapi hampir dari seluruh penjuru Indonesia dan wisatawan manca negara pernah menginjakkan kaki.
Sepintas, Istana Gebang jika di lihat dari luar, nampak seperti rumah pada umumnya. Namun, jika melihat bangunan dan tekstur rumah, ternyata bangunan seluas 500 meter persegi itu yang berdiri di atas tanah seluas dua hektare ini merupakan bangunan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda.
Wajah Istana Gebang didominasi warna abu-abu dan putih, memiliki satu ruang tamu yang lengkap dengan perangkat meja, kursi antik dan kuno. Ini adalah peninggalan Nyonya Sukarmini, yang tak lain adalah kakak dari Bung Karno.
Selain itu, juga terdapat ruang keluarga, serta empat kamar tidur, yang salah satunya merupakan kamar khusus milik Bung Karno yang terlihat sakral berbalut kelambu putih.
Di kamar Bung Karno tersebut, juga terdapat kotak kaca yang berisi keris. Di atas meja rias juga terpampang foto semasa kecil ketiga buah hati Bung Karno, yakni Sukmawati, Megawati, dan Rachmawati dalam pelukan mesra sang ayah.
Istana yang pernah dipugar sekitar 1984 itu, di dalamnya banyak terdapat foto Bung Karno dan keluarganya.
Hampir setiap bentuk di dinding dan sudut ruangan, terpampang foto Sang Proklamator semasa hidup. Selain itu, juga terpampang foto ayah Bung Karno, Raden Sokemi Sosrodihardjo dan foto sang Ibu, Ida Ayu Nyoman Rai, serta berbagai tulisan yang berisi amanat dari Presiden pertama Indonesia ini.
Boby Ali, wisatawan asing asal Pakistan, mengatakan dia sengaja mengunjungi Istana Gebang untuk mempelajari semangat Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.
Dia berharap nasionalisme Bung Karno dapat menjadi tauladan generasi muda dalam membangun bangsa.
Istana Gebang ini sempat ditutup pada 2009, ketika terjadi polemik yang terjadi pada ahli waris keluarga Bung Karno, sehingga beujung pada penjualan Istana Gebang ke pihak Pemerintah Kota Blitar.
Keberadaan Istana Gebang diharapkan semakin melengkapi paket wisata sejarah yang ada di kota Blitar, selain makam Bung Karno. (tvOne/Hendra Setyawan)
(ren)
0 comments:
Posting Komentar