Home » , » Langkah Pencegahan Anak Kecil Hilang Saat Wisata

Langkah Pencegahan Anak Kecil Hilang Saat Wisata



Anak lepas dari ortu dan hilang ketika pinik adalah hal yg kerap terjadi. Wisata keluarga dilokasi hiburan yg sangat padat manusia serta luas areanya bisa membuat anak mendadak terpisah dari pengawasan dan tau tau raib entah kemana. Setelah satu jam dicari sana sini akhirnya si anak ketemu dengan ortunya, ini jika nasib mujur. Ada juga yg sampai hilang sekian tahun lamanya. Si anak akhirnya hidup menggelandang dijalanan karena dia sendiri gak tau jalan pulang, dan gak tau siapa nama ortunya.

Sebetulnya "musibah" anak hilang ini bisa dicegah jika ortunya mau sedikit putar otak dengan langkah preventif jika sianak lepas dari pandangan. Ortu yg tidak punya "emergency plan" biasanya baru kebingungan dan menangis ketika sianak betul hilang ketika piknik, dan ini jelas salah. Pikirkan kemungkinan apa yg terjadi jika pergi kelokasi wisata dimana saat itu termasuk high seasson.

Langkah pencegahan itu diantaranya adalah:



1) Sebelum berangkat dari rumah, tempelkan tensoplast atau handyplast yg lebar (yg bahannya kain, bukan plastik), lalu tuliskan no telp hape dan nama ortu di sana pakai spidol anti air. Jelaskan ke dia, jika nanti terpisah dari ortu maka dia harus minta tolong pengunjung lain atau polisi yg ada dilokasi untuk menghubungi ortunya (bisa juga ditulis dikaos anak bagian belakang). Anak kecil biasanya masih belum bisa menghapal nomer hape ortunya, karena itu tulis di handyplast itu no telp ortu. Langkah lainnya adalah membeli gelang besi buat anak kecil yg sudah digrafir nama ortu dan nomer hape.

2) Beri si anak pakaian yg sangat mencolok dan punya ciri beda. Jangan diberi pakaian yg serupa dengan ribuan pengunjung lainnya misal kaos putih polos. Topi yg bentuknya aneh juga membantu untuk identifikasi secara visual yg cepat ketika mata menyapu lokasi.

3) Ketika tiba dilokasi jelaskan ke anak bagaimana mencari pegawai area wisata itu atau polisi. Katakan kedia jika dia hilang maka carilah om dan tante yg pakaiannya spt itu. Ada juga yg memberikan balon gas diikat ditangan sianak agar dia tetap kelihatan ketika berjalan ditengah massa pengunjung yg lebih tinggi dari si anak.

4) Jika sianak sudah SD lumayan besar, maka tunjukan kedia titik titik meeting point disekitar lokasi itu untuk bertemu kembali jika terpisah. Misal tunjukan dimana pintu masuk kelokasi, dimana lokasi seksi penerangan, dimana pos polisi yg ada disana dll. Usia yg lebih besar biasanya juga sudah paham menerima panggilan via hape, tentu saja jika sianak membawa hp.

5) Cara ekstrem lainnya, si anak diikat mirip kambing. Ini bukan cara aneh karena hush puppies sudah membuat tali (lace) untuk mengikat sianak agar ketika jalan kian kemari tetap dekat dengan ortunya.

0 comments:

Posting Komentar