Home » , » Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Barito Selatan

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Barito Selatan


Berdasarkan informasi yang kami terima, akan ada upacara adat Kaharingan berupa rukun kematian WARA. Menurut rencana kegiatan yang cukup besar ini akan dilaksanakan sekitar tanggal 2 Juni 2012 di Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan.


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, "Jenis atau istilah adat rukun kematian Kaharingan meliputi Ngalangkang, Nambak, Ngatet Panuk, Wara, Wara Nyalimat, Ijambe, Bontang, Kedaton, Manenga Lewu, Marabia.

Kegiatan semacam ini "Hanya boleh dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan September setiap tahun".


Ketentuan waktu lamanya upacara adat rukun kematian Kaharingan masing-masing:

    • Ngalangkang bisa paling lama 2 (dua) hari atau menyesuaikan tradisi leluhur.
    • Wara bisa 3 (tiga) hari, (tidak sampai memotong kerbau)
    • Wara bisa 5 (lima) hari membunuh kerbau
    • Wara Nyalimat 14 (empat belas) hari
    • Nambak bisa 3 (tiga) hari
    • Ijambe bisa 7 (tujuh) hari
    • Marabia bisa 7 (tujuh) hari
    • Manenga Lewu 7 (tujuh) hari
    • Kedaton bisa 9 (sembilan) hari
    • Ngatet Panuk 2 (dua) hari
    • Ngandrei Apui Ramai 3 (tiga) hari, dan 7 (tujuh) hari hanya untuk para tokoh. (Dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Adat_rukun_kematian_Kaharingan").

    Wara di desa Kalahien nanti tergolong besar dan akan menyedot banyak kunjungan dari luar daerah sebagai mana yang pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Upacara "Wara" di Desa Kalahien dalam ukuran besar terjadi pada tanggal 24 Juli 2009 dan diliput oleh berbagai media massa. KOMPAS menurunkan beritanya pada Selasa, 18 Agustus 2009 : " Menyaksikan Budaya  Upacara "Wara" di Tepian Barito, oleh : Canto Sapto Walyono.

    0 comments:

    Posting Komentar