Dengan 250 Ribu, Sudah Bisa Backpackeran Jogja

backpacker jogja

Berakhir pekan di luar kota seperti akhir bulan ini, kadang terhalang karena uang yang mulai menipis. Tak perlu kuatir, Anda tetap bisa jalan-jalan 3 hari 2 malam di Yogya, dengan uang Rp 250.000. Tertarik mencoba?

Menghabiskan akhir pekan di luar kota tentu sangat menyenangkan. Salah satu kota yang rutin didatangi traveler saat akhir pekan adalah Yogya. Sayangnya, isi dompet di akhir bulan seperti sekarang ini kadang tidak bersahabat.

Eits, tapi tidak perlu kuatir, hanya dengan Rp 250.000 di tangan, Anda bisa menikmati liburan asyik di kota gudeg ini. Inilah itinerary wisata murah di Yogya 3 hari 2 malam yang dihimpun detikTravel, Kamis (31/5/2012):

Hari 1: 1. Berangkat menggunakan kereta ekonomi Agar jalan-jalan tetap menyenangkan dan hemat, berangkatlah menggunakan kereta ekonomi. Sebaiknya memilih kereta malam, agar liburan lebih maksimal. Harga tiket kereta ekonomi pun cukup murah, yaitu hanya Rp 35.000. Ingat, begitu tiba di Yogya, langsung pesan tiket pagi untuk kembali jika tidak ingin kehabisan.

2. Sarapan pagi Begitu sampai di Yogya, Anda bisa menikmati sarapan khas kota Yogya, yaitu nasi gudeg atau nasi pecel. Biasanya, ada banyak kios dadakan yang menjual sarapan di sekitar stasiun tugu. Cukup dengan Rp 5.000, Anda sudah bisa kenyang sampai siang.

3. Penginapan Nah, untuk masalah penginapan, Anda bisa mendapatkan penginapan murah meriah di sekitar Jalan Prawirotaman atau Sosrowijayan. Kedua jalan ini adalah surganya para backpacker. Letaknya yang sekitar 200 meter dari Stasiun Tugu menjadikannya sebagai lokasi strategis.

Di kawasan jalan ini, Anda bisa mendapatkan kamar seharga Rp 40.000 per malam. Murah bukan? Jadi, jika menginap dua malam, berarti Anda cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 80.000 saja.

4. Makan siang Siang pun tiba, kini saat kembali mengisi perut. Ada banyak warung makan yang menyediakan santap siang murah meriah di berbagai sudut Kota Yogya. Cukup dengan uang Rp 5.000 Anda sudah bisa mendapatkan makan siang berupa gudeg, krecek, atau bahkan soto ayam, lengkap dengan minumnya.

5. Keliling Yogya Salah satu cara asyik liburan di Yogyakarta adalah berkeliling kota. Agar jalan-jalan tetap asyik tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam, Anda bisa memilih TransJogja sebagai sarana transportasi. Alat transportasi ini melewati tempat-tempat strategis di Yogya, seperti Candi Prambanan, Anda pun cukup membayar Rp 3.500.

Jika ingin berkeliling sambil menikmati udara Yogya, becak bisa menjadi pilihan. Hanya saja, harga yang dipatok untuk berkeliling dengan becak cukup mahal, yaitu sekitar Rp 10.000.

6. Makan Malam Saat malam menjelang, Anda bisa menikmati suasana tenteram di sekitar alun-alun Yogyakarta. Di sana, ada banyak lesehan yang menjual aneka makanan khas Yogya. Harga yang diberikan pun murah. Maksimal dengan uang Rp 7.000, pelancong sudah bisa menikmati santap malam sampai kenyang. Anda pun bisa menghabiskan malam sambil duduk-duduk. Alunan musik pengamen jalanan semakin memeriahkan suasana malam.

Hari ke-2: 1. Sarapan Di hari kedua, cobalah mengawali hari dengan menikmati lezatnya sarapan di depan Pasar Beringharjo. Pasar tradisional ini memang selalu ramai pengunjung sejak pagi hari. Jalanlah ke depan pasaran, Anda bisa menemukan aneka jajanan dan sarapan pagi khas Yogyakarta. Nasi pecel yang nikmat bisa Anda cicipi dengan harga Rp 7.000. Jika ingin melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi kawasan wisata, jangan lupa membeli bekal untuk makan siang di pasar ini. Biasanya, harga makanan di kawasan wisata jauh lebih mahal dari pada di pasar.

2. Wisata kota Setelah sarapan, jalan-jalan bisa dilanjutkan menuju Keraton Yogyakarta. Untuk masuk ke Keraton Kesultanan Yogyakarta, Anda cukup membayar Rp 3.000. Masukilah kerajaan di Indonesia ini dan selami sejarahnya.

Selain keraton, masih ada banyak tempat wisata murah yang bisa Anda datangi saat liburan di Yogya, seperti Taman Sari yang tak jauh dari pusat kota. Objek wisata ini hanya memungut biaya masuk sebesar Rp 3.000.

3. Belanja Jalan-jalan rasanya kurang lengkap tanpa membawa oleh-oleh . Agar jalan-jalan tetap hemat, Anda bisa singgah ke kawasan Malioboro untuk membeli sedikit cinderamata. Aneka gelang etnik yang menarik, dijual Rp 1.000 per barang cocok untuk diberikan kepada kerabat di kota asal. Jangan lupa menawar,ya jika ingin mendapat harga yang lebih murah.

4. Makan malam Sama seperti malam sebelumnya, Anda bisa menikmati makan malam di sekitar alun-alun. Untuk malam ini, cobalah makan malam di angkringan dengan menu utama nasi kucing. Kemudian, tutup hari Anda dengan minum segelas sekoteng hangat sambil mendengar alunan lagu dari musisi jalanan. Jangan kuatir soal harga, satu nasi kucing hanya seharga Rp 1.500 dan aneka sate dihargai dari Rp 500-1.000.

Hari ke-3: 1. Sarapan Puas berakhir pekan di Yogyakarta, kini saatnya kembali ke kota asal. Sebelumnya, Anda bisa menikmati sarapan di dekat Stasiun Tugu. Nikmati aneka jajanan dan sarapan khas Yogyakarta. Jangan lupa juga untuk membawa bekal selama perjalanan. Kenyang sarapan, Anda pun bisa pulang dan kembali ke kota asal.

Kunonya Tata Cahaya Bali



Bali yang merupakan daerah tujuan wisata internasional justru masih jauh tertinggal. Tata kota di Bali sejauh ini masih jauh tertinggal, terutama dalam hal tata penerangan, bahkan jika dibandingkan dengan Laos. Padahal, Laos sangat jauh tertinggal dalam hal industri pariwisata.

Padahal dalam industri pariwisata, orang mau datang ke suatu tempat kalau nyaman dan aman. Salah satu aspek keamanan itu adalah penerangan. Tapi kalau terang tanpa keindahan, juga bosan.

Tapi Bali memiliki potensi dan tantangan kota yang begitu besar. Tidak semua daerah seberuntung Bali. Bali sudah cukup dikenal. Banyak potensi di Bali yang tak ada di tempat lain. Sayangnya, di Bali potensi itu kurang dioptimalkan secara penuh. Salah satu potensi yang belum dimaksimalkan Bali adalah terkait pencahayaan di ruang-ruang publik dan obyek wisata. Lantaran minimnya pencahayaan, obyek wisata di Bali hanya bisa dinikmati kala matahari terbit dan menjelang terbenam saja.

Ketika matahari sudah tenggelam, tak bisa dinikmati lagi. Padahal kalau itu dikelola dengan baik, bisa menambah keuntungan untuk Bali. Lihatlah di sepanjang kawasan Legian hingga Seminyak, Kuta, suasana hotel di Kuta, Pantai Kuta, Pantai Sanur, Jimbaran, Ubud, Candidasa, Bedugul, Tanah Lot, Uluwatu, Lovina dan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Pencahayaan memang bukan solusi persoalan pariwisata, tapi cukup dominan mendukung industri pariwisata. Saya optimis Bali bisa lebih booming dari sekarang jika pencahayaan ini dioptimalkan. son edisi 1650

Manfaat Wisata



Wisata adalah sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Orang-orang rela mengeluarkan uang untuk berwisata, kenapa? Bahkan selain berwisata di dalam negeri banyak pula yang sengaja untuk wisata ke luar negeri contohnya pergi ke wisata Singapura, Jepang, Kanada, Australia, Amerika dan masih banyak lagi. Jika berbicara tentang tempat wisata mungkin yang paling banyak tempat wisatanya adalah di negara Indonesia. Bagaimana tidak dari Sabang sampai Merauke banyak betebaran tempat-tempat wisata yang indah dan bisa dijadikan sumber pendapatan bagi masing-masing daerah.

Apakah berwisata itu ada manfaatnya? Jika berbicara manfaatnya wisata atau berwisata tentu ada yaitu selain sebuah hal yang menyenangkan, dengan berwisata pikiran kita juga menjadi lebih segar dan kita bisa mengenal dan mengetahui keadaan dan keindahan alam Indonesia. Selain mengenal dan menyegarkan pikiran kita dari stresnya kesibukan sehari-hari dalam bekerja liburan juga bisa membangun sebuah kebersamaan di dalam keluarga. Hal yang menyenangkan ketika kita berwisata bersama keluarga yang kita cinta, di sana kita bisa mengetahui begitu berartinya kebersamaan dalam keluarga.

Wisata adalah kegiatan positif jika dimanfaatkan dengan tepat dan benar. Tidak semua orang bisa berwisata dengan keluarga karena berbagai faktor di antaranya faktor ekonomi. Sebetulnya masalah ini bisa diatasi karena berwisata tidah harus yang mahal dan jauh. Jika tujuannya baik yaitu berwisata untuk membangun kebersamaan dalam keluarga atau lingkungan, tentu carilah tempat wisata yang dekat dengan kota atau desamu.

Jika kita pandai memanfaatkannya, maka walaupun pergi wisata di kota sendiri bersama keluarga, kerabat, teman maka akan terbentuk sebuah acara wisata yang menyenangkan dan terbangun suasana yang baru. Untuk hal itu pasti di desa kalian punya tempat wisata alam yang bisa dikunjungi. Jika tidak ada tempat wisata sama sekali carilah tempat untuk berkumpul makan atau mengadakan outbound atau perjalanan ke gunung dll, yang penting menyenangkan.

OBJEK WISATA DI PEKANBARU

OBJEK WISATA DI PEKANBARU
Kota Pekanbaru memang tidak se populer kota-kota wisata lainnya seperti Jogja, Bali atau bahkan Padang. Namun Anda tidak perlu kecewa karena Pekanbaru juga memiliki Objek Wisata yang cukup menjanjikan.

Berikut beberapa Objek Wisata Pekanbaru yang-bisa dikunjungi oleh wisatawan:

1.  Mesjid Raya dan Makam Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan Mesjid Raya Pekanbaru terletak di jalan senapelan Kecamatan Senapelan memiliki arsitektur tradisional yang amat menarik dan merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru.



Mesjid ini dibangun pada abad VIII dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan keempat dan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura.

Di areal Mesjid terdapat sumur mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan sebelumnya. Masih dalam areal kompleks mesjid, kita dapat mengunjungi makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru.

Marhum Bukit adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-IV) memerintah tahun 1766-1780 Masehi, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 Masehi memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan beliau mangkat tahun 1780 Masehi.



2.  Anjungan Seni Idrus Tintin  Anjungan Seni Idrus Tintin yang berdiri megah di Arena Purna MTQ yang sekarang berubah namanya menjadi komplek Bandar serai Jalan Sudirman Pekanbaru merupakan salah satu wonder building di Pekanbaru. Dengan bangunan berciri khas melayu Riau, Anjungan Seni Idrus Tintin ini lebih mirip Istana dari pada tempat pertunjukan seni.

Dengan ketinggian setara gedung tiga lantai bangunan ini menjulang tinggi dengan nilai estetika yang mengagumkan. jika anda berkesempatan untuk masuk ke dalamnya anda akan melihat terawangan yang tinggi mengarah ke langit-langit gedung.

Anjungan Seni ini juga menjadi tempat dilaksanakannya acara puncak Festival Film Indonesia (FFI) 2008 yang dihadiri hampir seluruh artis perfilman tanah air dan menjadi saksi bisu kejayaan Dedi Mizwar dan Naga Bonar Jadi 2. Bahkan Anjungan Seni Idrus Tintin ini seperti berubah menjadi objek wisata karena selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk sekedar berfoto, melihat atau duduk-duduk santai di sore harinya.

Sebagai pengetahuan tambahan nama Idrus Tintin diambil dari seniman kenaam Riau. Almarhum lahir di rengat dan penerima Anugrah Sagang (Penghargaan Seni Paling Bergengsi di Tanah Lancang Kuning).



3.  Tujuan Wisata Balai Adat Riau  Wisata Budaya Pekanbaru - Balai Adat Riau juga bisa dijadikan tujuan wisata karena anda akan mendapatkan ciri khas dari adat melayu Riau. Tujuan wisata ini terletak di Jl. Diponegoro Pekanbaru ini dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai Adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau.

Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita baca pasal 1-4, sedangkan pasal 5-12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama.



4.  Museum Sang Nila Utama dan Dekranasda Riau  Museum Sang Nila Utama terletak di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, museum ini menyimpan berbagai aneka koleksi benda-benda sen dan budaya seperti pakaian adat, gaun pengantin, permainan rakyat seperti gasing, alat-alat musik dari berbagai daerah yang ada di Riau dan benda-benda bersejarah propinsi Riau lainnya.

Tidak jauh dari dari museum Sang Nila Utama ini terdapat satu bangunan khas dengan arsitektur melayu yang kental yaitu Gedung Taman Budaya Riau, dimana gedung ini digunakan sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni melayu Riau, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Dekranasda Riau terletak di ujung jalan Sisimangaraja. Dekranasda merupakan pusat cinderamata Riau terlengkap di Pekanbaru. Di Dekranasda ini anda bisa menemukan segala macam aksesories khas melayu Riau seperti busana melayu, batik Riau, kain tenun dan songket, berbagai kerajinan kayu dan lain-lain. Jadi jika anda ingin mencari cendramata di Pekanbaru maka anda dapat mengunjungi Dekranasda.



5.  Danau Buatan Lembah Sari Pekanbaru  Wisata Danau Buatan Lembah Sari merupakan salah satu tempat wisata Pekanbaru yang bernuansa alami. Tujuan wisata yang satu ini berlokasi di Kecamatan Rumbai Pekanbaru, Riau. Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak kurang lebih 10 kilometer dari kota Pekanbaru.

Pemandangan alam sekitar Danau Buatan Lembah Sari ini memiliki panorama yang indah, sejuk, nyaman dan bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan, memungkinkan dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta seperti berenang, memancing, bersepeda air dan lain-lain. Saat ini banyak sekali investor tertarik ingin menanamkan modal mereka di danau ini.

Saat ini objek wisata Riau ini sedang direnovasi dengan biaya jutaan dollar guna diubah menjadi lokasi tujuan Wisata andalan Riau. Semoga lokasi Wisata Riau ini benar-benar menjadi objek Wisata Riau yang paling diminati.



6.  Alam Mayang.  Ayo Mancing di Alam Mayang Pekanbaru!. Sebenarnya salah satu tempat rekreasi top Pekanbaru ini bukan hanya tempat orang memancing tapi juga futsal, makan-makan, dan tempat melepas lelah.

Dari mulanya Alam Mayang memang disiapkan sebagai salah satu tujuan wisata andalan Pekanbaru, Alam Mayang berlokasi di Jl. H. Imam Munandar, lebih kurang 8 Km dari pusat kota Pekanbaru Kecamatan Bukit Raya. Alam Mayang nama sebuah kolam atau sarana pemancingan ikan yang berlokasi di km 8 jalan Harapan Raya, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.

Disini tersedia tiga buah kolam dengan luas keseluruhannya 18.560 meter dan berbagai jenis ikan seperti ikan gurami, lemak, nila dan sepat siam yang siap untuk kita bawa pulang bagi keluarga. Lebih menyenangkan lagi memancing bersama keluarga karena di areal kolam terdapat kantin kecil-kecilan. Terbuka kesempatan setiap hari bersantai di Alam Mayang dan sesekali kemampuan kita diuji pula dalam lomba memancing ikan.

Tidak hanya itu kini Alam Mayang Pekanbaru juga menyediakan tempat outbond.
Tujuan rekreasi alam ini terbukti sangat diminati bahkan warga dari luar kota Pekanbaru juga banyak berekreasi disana, karena suasananya yang sejuk dan nyaman hingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal dan kegiatan, tidak hanya untuk memancing.



7.  Taman Putri Kaca Mayang  Satu lagi tempat rekreasi favorit keluarga di kota Pekanbaru. Taman Putri Kaca Mayang, satu-satunya taman hiburan yang terletak di pusat kota Pekanbaru. Sehingga apabila hari libur seperti hari Raya Idul Fitri ini, jangan heran jiga di Bundaran Air Mancur agak macet karena banyaknya kendaraan pengunjung yang parkir dan jajaan pedagang kaki lima.

Taman Puteri Kaca Mayang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya di depan kantor walikota Pekanbaru. Taman Puteri Kaca Mayang ini merupakan tempat rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekanbaru, sehingga mudah dicapai dengan transportasi umum yang ada.

Bagi anak-anak, arena ini cukup menarik perhatian karena di tempat rekreasi ini mereka dapat menggunakan berbagai fasilitas hiburan yang ada, seperti kolam renang, komedi putar, bombom car, dan masih banyak lagi permainan yang tentunya menyenangkan dan mengasyikkan. Untuk hari-hari libur, tempat ini selalu dipadati pengunjung yang datang baik dari kota Pekanbaru sendiri maupun dari luar daerah.



8.  Mesjid Agung An-Nur Pekanbaru  Wisata Religius Pekanbaru - Mesjid Agung An-Nur Riau terletak hampir di pusat kota ini, tepatnya di Jalan Hang Tuah merupakan mesjid propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik dilengkapi tiang besar dan tinggi melambangkan kebesaran-Nya, terletak di pusat kota Pekanbaru, mempunyai fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta dilengkapi pula taman yang indah dan luas.

Masjid Agung An-Nur merupakan masjid termegah di Riau Saat ini. Selain berfungsi sebagai fasilitas ibadah masjid ini juga sebagai pusat kegiatan remaja mesjid se-Riau khususnya kota Pekanbaru.

Fasilitas Masjid Agung An-Nur Pekanbaru:
  • Lantai bawah masjid merupakan tempat skretariat pengurus masjid, manajemen, remaja masjid serta tempat pelaksanaan pendidikan Islam.
  • Masjid ini juga tersedia fasilitas hot spot gratis tanpa bayar dan free user logon tanpa harus meminta password, jadi apabila anda bawa laptop berfasilitas Wifi anda dapat berinternet sepuasnya!.
  • Di halaman masjid Agung An-Nur Riau merupakan lapangan luas, bila sore hari akan ramai dikunjungi masyarakat kota untuk berolahraga atau bersantai.
  • Lahan Parkir Masjid Agung sangat luas, baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat dan enam. Lokasinya juga aman, nyaman.
  • Nama Masjid, Terdapat ambiguitas dalam penyebutan nama Masjid Agung An-Nur ini. Apakah Masjid Agung An-Nur Riau ataupun Masjid Agung An-nur Pekanbaru. Namun setelah berdirinya Masjid Ar-Raman di pusat kota Pekanbaru, maka sah-lah Masjid termegah di Riau ini menjadi Masjid Agung An-Nur Riau.

9.  Taman Marga Satwa Kasang Kulim (Kasang Kulim Zoo)
Taman Marga Satwa Kasang Kulim adalah satu-satunya kebun binatang yang terdapat di kota bertuah Pekanbaru. Menurut Agusti, pengelolanya Kasang Kulim berdiri pada tahun 1993.

Sebagaimana kebun binatang lainnya Kasang Kulim dihuni beberapa hewan yang layak dikunjungi seperti: Burung, Harimau, Singa, Gajah, Orang utan, Beruang, Rusa, Ular, Kuda Nil ,Buaya, Kera, Monyet dan yang lainnya.

Kebun binatang Kasang Kulim ini berlokasi di Desa Kubangraya, Kec. Siak Hulu, dapat dicapai dari pusat kota Pekanbaru dengan kendaraan roda dua dalam waktu tempuh 15 menit. Lokasi terhampar dilahan seluas 17 hektar yang didukung dengnan fasilitas yang memadai. Seperti: tempat parkir yang luas, taman bermain anak-anak, kolam renang, panggung untuk pertunjukan ,kolam hias dan lain-lain.

10. Taman Hutan Raya Sultan Syarif Kasim/rindu sempadan



Taman Hutan Raya Sultan Syarif Kasim yang merupakan sebuah tempat rekreasi bagi anak muda yang ingin bersantai-santai dan mencari udara sejuk yang dibalik rerimbunan dan pepohonan yang seakan membuat hati orang lain menjadi sejuk.

Taman Hutan Raya Sultan Syarif Kasim yang terletak 23 kilometer dari pusat Kota Pekanbaru ini Sekilas, jalan lurus menurun terlihat sepi, namun, menyeruak ke dalam, ada ribuan orang sedang menikmati suasananya yang tenang dan tenteram.

Itulah gambaran suasana dari Rindu Sempadan. Ada kaum remaja, pelajar, juga banyak di antaranya orang-orang dewasa yang membawa anak-anak mereka untuk berkunjung. Sebagian dari mereka menikmati teduh dan sejuknya udara dibawah pepohonan, ada juga yang menikmatinya dengan bermain aneka suguhan rekreasi seperti sepeda air, bebek air atau uji nyali dan ketangkasan lewat sarana adventure seperti flying fox, elfis bridge, spider climbing, speed boat, memancing, berenang atau bahkan melihat aneka satwa asli Riau.

Dalam beberapa waktu terakhir, Rindu Sempadan memang tak lagi hanya menjadi areal peristirahatan bagi mereka yang ingin menikmati ketenangan di tengah kawasan hutan yang eksotis. Hotel ini muncul layaknya magnit baru tujuan wisata bagi warga di Kota Pekanbaru maupun Kabupaten Siak.

Ya, selama ini kita memang lebih dikenal sebagai hotel dengan konsep resort, namun, belakangan, seiring dengan tingginya kunjungan masyarakat, kita berbenah dengan menghadirkan sejumlah sarana rekreasi yang lebih menantang sebut Djauzak Ahmad, owner yang saat itu didampingi General Manager Joko S Santoso saat Riau Pos berkunjung.

Selain menyediakan sekitar 35 kamar hotel, sembilan cottage serta delapan room type cottage, kolam renang dan lapangan tenis. Saat ini Rindu Sempadan memang telah disulap menjadi arena rekreasi komplit termasuk juga untuk media edukasi bagi para pelajar dan anak-anak.

Djauzak sempat membawa Riau Pos untuk berkunjung ke arena adventure yang membuat tegang nyali, juga ke mini zoo (kebun binatang mini) yang terletak di sebelah barat Tahura SSK dan bumi perkemahan pramuka Provinsi Riau. Di sana, ada sejumlah binatang asli Riau yang ditangkar layaknya kebun binatang. Ada beruang madu, kucing hutan, buaya, kura-kura termasuk juga burung kasuari, merak, cendrawasih, elang, juga rusa air asal Pelalawan.

Tak hanya satwa yang saat ini populasinya mulai langka yang ada di kawasan seluas 67 hektare tersebut, di sana juga terdapat aneka tanaman endemis asli Riau yang cocok untuk diteliti sebagai petensi keanekaragaman hayati.

Ada banyak keistimewaan yang dihadirkan oleh Rindu Sempadan saat ini, termasuk juga rekreasi alam dengan berburu rambutan atau durian motong bila anda beruntung mendapatkan buah yang masak.

Meski lokasinya cukup jauh, namun, tak salah bila anda mencoba menikmati petualangan alam baru di Rindu Sempadan Hotel and Resort yang jaraknya juga tidak jauh dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas juga bumi perkemahan pramuka.



11. Pasar Wisata di Pekanbaru!  Tempat umum yang menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata di Kota Pekanbaru adalah Wisata Belanja. Salah satu tempat Wisata Belanja terkenal di Pekanbaru adalah Pasar Wisata ini, setelah mengalami kebakaran keberadaan Pasar Bawah di bangun lebih representative sehingga Wisatawan lebih nyaman ketika berkunjung.

Lokasi Pasar Wisata tidak terlalu luas dan merupakan Pasar yang tertua yang pernah ada di Pekanbaru, dikatakan pasar ini merupakan cikal bakal berdirinya ibu kota Riau Pekanbaru sekarang ini, lihat saja posisinya yang berdekatan dengan sungai siak, jalur transportasi utama tempo dulu. wisata belanja ini terletak di ujung jalan A Yani,

Berbagai macam kelengkapan dijual di komplek Pasar Wisata, antara lain keperluan sehari-hari, Elektronik, Alat-alat Rumah Tangga, Pakaian juga Souvenir berupa keramik. Keramik yang dijual di Pasar Bawah banyak didatangkan dari negara-negara penghasil keramik unggulan dunia seperti Cina, Taiwan, Hongkong dan Italia. Tentu saja keramik-keramik Pasar Bawah dijual di dengan harga yang cukup kompetitif, hingga anda berpeluang untuk memilah-milahnya terlebih dahulu sebelum membelinya.

Garuda Indonesia



F-NET PESAWAT: Jenis pesawat Boeing 737-500 milik Garuda Indonesia yang dinilai cocok untuk melayani jalur Tanjungpinang - Jakarta.

TIM dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia melakukan pertemuan bersama unsur pemerintah daerah Kepri, dalam rangka survei awal kondisi pasar penerbangan di Tanjungpinang, Senin (28/5). Pertemuan dilaksanakan terkait dengan rencana Garuda Indonesia untuk membuka jalur penerbangan dari Jakarta-Tanjungpinang.

Kepada Tanjungpinang Pos, Selasa (29/5), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri, Rudi Chua yang ikut menghadiri pertemuan ini mengatakan, rapat bersama unsur pemerintahan dan manajeman Garuda Indonesia ini, tidak terlepas dari komitmen kedua pihak. Dalam rangka membuka jalur penerbangan ke Kepri, khususnya ke Kota Tanjungpinang.

"Ini tidak terlepas dan bentuk tindak lanjut pertemuan antara Gubernur Kepri, HM Sani bersama Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia beberapa waktu lalu," ungkapnya.

Pada prinsipnya, kata Rudi, pihak Garuda Indonesia siap membuka jalur penerbangan ke Tanjungpinang, namun sebelumnya akan dilakukan dulu survei pasar Tanjungpinang. Termasuk juga prospek bisnisnya ke depan dan ikut juga mempelajari perilaku pola penerbangan ke Tanjungpinang.

"Salah satu yang menjadi pembahasan dalam pertemuan itu, yakni survei garuda tersebut," tambahnya.
Survei ini sendiri, sambung Rudi, baru akan dilaksanakan dengan sasaran responden para pengusaha, wiraswasta, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di lingkup pemerintahan Kepri, Bintan dan Tanjungpinang.

"Mereka ingin mengetahui, sejauh mana animo warga Ibu Kota Kepri. Jika seandainya Garuda Indonesia memulai rute penerbangan baru dari dan ke Tanjungpinang," ucapnya.

Disinggung mengenai persiapan infrastruktur Bandara Raja Haji fi Sabilillah (RHF) sebelum menjadi tempat pendaratan pesawat milik Garuda Indonesia, Rudi menjelaskan, dari kapasitas untuk pendaratan sebenarnya pesawat Garuda Indonesia dengan tipe Boeing 737-500 sangat bisa mendarat di RHF.

"Soalnya untuk pesawat tipe itu, membutuhkan landasan pacu paling minim 2 ribu meter. Dan, saat ini bandara RHF panjang landasan pacunya 2 ribu meter," tuturnya.

Rudi sendiri berharap, Garuda Indonesia bisa secepatnya membuka jalur penerbangan tersebut. Karena hal ini dianggap akan banyak membawa hal positif bagi Kota Tanjungpinang. Baik itu untuk kunjungan wisata, maupun meningkatkan kepercayaan serta minat investor untuk datang ke Tanjungpinang.

"Kami berharap ini secepatnya terealisasi, ya paling tidak awal tahun 2013 sudah dimulai," tukasnya.(TAUFIK )

Kegiatan Wisata SMA Muhammadiyah 12 JAKARTA

Denyut kehidupan kota Jakarta tidak pernah berhenti. Segala rutinitas kegiatan belajar mengajar selama proses satu tahun telah dilalui oleh siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 12 Jakarta tahun ajaran 2011-2012 Beban yang dipikul para pelajar dan pengajar SMA Muhammadiyah 12 Jakarta terasa hingga ujung kepala. Kepenatan yang makin memuncak ditambah hadirnya perasaan bosan yang membuat kejenuhan serasa tidak tertanggungkan.

Namun, semua itu akan menjadi ringan bila kita dapat melepas segala kepenatan dalam proses menghadapi kegiatan rutinitas kita keseharian dengan melakukan perjalanan yang terkonsep dengan rapih dan terarah dengan dukungan dari crew yang terlatih dan terakreditasi oleh Dinas Pariwisata. Seperti apa yang akan terurai dalam sebuah kisah perjalanan di bawah ini.



Mengawali minggu terakhir di bulan Mei pada hari Senin yang penuh dengan keindahan dalam suasana yang menyegarkan. Keluarga besar SMA Muhammaddiyah 12 Jakarta mengadakan perjalan menuju Pangandaran. Acara ini merupakan acara yang diadakan oleh pihak sekolah untuk para peserta didik khususnya siwa-siswi kelas 12 tahun ajaran 2012 yang baru saja menyelesaikan Ujian Nasional untuk kelulusannya dan sebagai ajang tasyakuran yang terkonsep dalam perjalanan wisata bersama Masa Tour & Travel sebagai mitra perjalanan dari keluarga besar SMA Muhammadiyah 12 Jakarta yang di percaya untuk mengorganise acara tersebut.



Tentunya dalam hal ini semua pihak pengajar dari setiap sekolah pun akan melakukan hal yang sama kepada para siswa-siswi sekolahnya. Namun, Kami dari Masa Tour & Travel akan selalu memberikan suatu perjalanan wisata yang selalu memiliki nilai yang berbeda bagi setiap para peserta, dan para mitra usaha yang menggunakan jasa pelayanan perjalanan kami.



Tepat pada pukul 07.30 WIB perjalanan menuju Pangandaran Jawa Barat dilepas dengan suasana doa bersama yang dipimpin salah seorang guru SMA Muhammaddiyah 12 Jakarta. Perjalanan Jakarta menuju Pengandaran yang cukup memakan waktu sekitar 9 jam, tidak membuat para peserta perjalanan wisata kali ini merasa bosan atau pun jenuh. Walaupun, di beberapa titik perjalanan yang terdapat tikungan mesra yang penuh dengan tikungan yang berkelok-kelok dan turun naik, terdapat beberapa siswa dan siswi yang tidak terbiasa dengan medan perjalanan seperti ini, mereka segera beradaptasi dengan kotak P3K yang telah tersedia di dalam kendaraan Bus Pariwisata yang kami sediakan.



Suasana dari mabuk darat pun segera pulih dalam perjalanan kami menuju Pangandaran. Dengan jiwa kebersamaan dan kekompakkan yag telah lama terjalin di komunitas yang dibangun dan dibina keluarga besar SMA Muhammadiyah 12 Jakarta terlihat jelas oleh penulis selama suasana perjalanan ini. Mereka saling membantu satu dengan yang lainnya kepada rekan-rekan mereka. Dengan kepedulian sesama, maka suasana cepat kembali pulih dalam suasana perjalan menuju Pangandaran. Penulis dapat melihat kehadiran suasana senyum mereka kembali menemani senyum para rekan-rekan yang lainnya.



Nama Pangandaran sudah sangat tersohor di seluruh nusantara. Pangandaran yang terletak di tepi Samudra Hindia dan memiliki pantai yang landai dan menarik sebagai daerah tujuan wisata utama di jawa Barat. Kawasan yang terhampar di atas batuan vulkanik yang memiliki ombak tenang dengan hutan alam yang mengagumkan.



Sekitar pukul 17:00 WIB kami tiba di lokasi obyek wisata pertama, yaitu Pantai Karang Nini. Pantai Karang Nini merupakan pilihan yang tepat untuk kali ini. Karena Pantai Karang Nini merupakan sebuah pantai yang masih alami dengan memiliki sejumlah pemandangan yang sangat indah. Kita bisa menyaksikan suatu fenomena alam dari salah satu puncak bukit karag di Pantai Karang Nini Pangandaran dengan menyaksikan pemandangan "sunrise" (matahari terbit) dan "sunset" (matahari terbenam).

Biasanya kita dapat menemukan suasana sunrise atau pun sunset yang indah pada saat cuaca cerah dan tidak mendung.Dari satu titik ini pula para peserta SMA Muhammadiyah 12 Jakarta bisa melihat teluk Pananjung dan Pulau Nusa Kambangan, hutan jati dan pantai yang sangat menarik.



Nama Karang Nini itu sendiri dari informasi yang penulis dapatkan masyarakat setempat berasal dari batu karang di bibir pantai yang bentuknya menyerupai Nini (nenek). Menikmati suasana Pantai Karang Nini Pangandaran  yang memiliki sebuah cerita legenda masyarakat tentang kesetian seorang istri yang telah uzur, Suatu ketika ang kakek pergi melaut. Namun ia tidak kembali hingga keesokan harinya, sehingga sang nenek mulai khawatir. Ia terus menunggu di pinggir pantai. Penantian itu berlangsung sampai saat ini.



Pantai Karang Nini dipercaya penduduk setempat sebagai penjelmaan dari sang Nini (nenek). Yang ingin disampaikan dari legenda tersebut adalah pesan kesetiaan sang nenek lewat keberadaan batu karang tersebut. Pesan tersebut terus berlanjut hingga saat ini kepada siapa saja yang mencari makna sebuah cinta kesejatian dalam hidup hingga berakhirnya kehidupan seseorang.



Dengan suasana pantai yang masih alami, batu karang, pepohonan yang terdapat disekitar Pantai Karang Nini dapat dirasakan oleh penulis dalam desiran semilir alam yang dapat berbicara kepada setiap pesan yang disampaikannya mebuat hati kami yang terlibat dalam perjalanan wisata ini makin terhanyut dalam suasana alam yang begitu indah. Pesan yang penulis tangkap dari alam itu ditujukan kepada kita semua, agar selama berada di Pantai Karang Nini, kita tidak merusak pepohonan nan hijau.

Dari pengamatan kacamata penulis. para peserta dapat melampiaskan kreatifitas mereka yang tanpa mereka sadari, mereka telah memiliki bakat yang besar. Ada beberapa peserta yang dengan santainya menumpahkan kreatifitas diatas pasir laut dengan menggoreskan sebuah karyadiatas pasir putih, dan ada juga yang berekspresi di depan kamera dengan pose ekspresi mereka yang unik dan lucu-lucu.



Melihat kreativitas mereka dalam berekspresi, membuat hati penulis tergerak untuk membantu mengarahkan mereka dalam membuat kreativitas untuk diabadikan bersama. Walau kami baru saling kenal dalam beberapa jam, namun peserta tidak canggung untuk dapat bersosialisasi dengan cepat. Dan hal ini membuat kami lebih mudah dalam membantu mereka dalam mengarahkan untuk mendapatkan gambar pengambilan photo yang baik di tepi pantai menjelang matahari terbenam. Di atas pohon, musang dan tupai pun menyapa kami, seolah mengucapkan selamat jalan kepada kami semua.



Tepat azan magrib, kamipun meninggalkan obyek wisata Pantai Karang Nini Pangandaran menuju penginapan yang tidak terlalu jauh dari lokasi ini. Rombongan kamipun megarah ke daerah pantai Pangandaran.Sekitar pukul 19:00 WIB kami pun tiba di hotel penginapan.

Setelah acara makan malam bersama, maka tibalah acara ini dari perjalan ke daerah Pengandaran ini, yaitu acara tasyakuran untuk melepas para siswa-siswi kelas XII SMA Muhammadiyah 12 Jakarta tahun ajaran 2012.



Walau acara tasyakuran ini terlihat sederhana. Tidak membuat suasana kebersamaan dalam keharmonisan menjadi hilang. Team entertaiment yang kami bawa dari Jakarta untuk menghibur peserta dalam mengisi suasana ini, merupakan pelengkap hiburan untuk para peserta wisata dari SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.
Acara yang berlangsung hingga tengah malam, menghantarkan para peserta wisata dari SMA Muhammadiyah 12 Jakarta menuju suasana peristirahatan malam.

Selasa, 22 Mei 2012


Hari kedua dalam suasana pemandangan Pantai Pengandaran yag cerah, membantu kami dan para peserta wisata dapat mengenal lebih dekat kawasan obyek wisata Pantai Pangandaran.Belum lengkap rasanya menikmati indahnya pantai Pangandaran tanpa mlakukan wisata observasi di Taman Wisata Cagar Alam Penanjung Pangandaran. Obyek wisata Taman Wisata Cagar Alam Penanjung Pangandaran yang tidak terlalu jauh dari tempat penginapan kami.Hal inilah yang membuat kami dan peserta bertambah semangat unutk menelusuri dengan berpetualang di Taman Wisata Cagar Alam Penanjung Pangandaran.



Informasi yang penulis dapatkan dari salah seorang pemandu Taman Wisata Cagar Alam Penanjung Pangandaran dan beberapa daftar pustaka tentang sejarah Taman Wisata Cagar Alam Penanjung Pangandaran adalah sebuah lahan perkebunan milik masyarakat setempat. Pada tahun 1922, Residen Priangan, Mister Evere, mengubah fungsinya menjadi taman berburu. Setelah 12 tahun, kawasan ini berubah status menjadi suaka margasatwa, lalu meningkat menjadi cagar alam pada tahun 1961 berbarengan dengan ditemukannya bunga raflesia. Dikarenakan besarnya potensi ini sebagai tempat untuk wisata alam, maka pemerintah daerah menetapkan pada tahun 1978 Pangandaran menjadi Taman wisata alam sampai sekarang.



Memasuki pintu gerbang Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran suasana asri tepi pantai dapat kita temui di lokasi ini. Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran ini ditumbuhi oleh beragam jenis pohon yang menyelimuti kawasan ini. Saking banyaknya pohon besar yang menghalangi cahaya matahari mencapai tanah. Yang mengakibatkan pohon-pohon yang lebih kecil harus bersaing untuk mendapatkan cahaya matahari agar tetap hidup.



Tanaman pohon Jati merupakan salah satu pohon yang mendominasi kawasan Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Tanaman ponon Jati yang berada di kawasana Taman Wisata Cagar Alam Penanjung Pangandaran sudah ada sejak zaman VOC pada tahun 1651. Pada saat tersebut perdagangan kayu jati dianggap lebih menguntungkan dibandingkan perdagangan rempah-rempah. Pohon besar berbatang lurus yang bisa mencapai tinggi 40 meter ini kerap dijadikan bantalan rel kereta api dan jembatan.



Pohon jati yang terdapat di kawasan Taman Wisata Cagar Alam Penanjung Pangandaran salah satunya berfungsi sebagai tempat peneduh bagi para pengunjung dan membuat para pengunjung tetap segar sepanjang perjalanan. Suara -suara alam timbul dari gerakan pohon yang ditiup angin, kicauan burung, dan teriakan kera-kera yang berkeliaran menyapa kami yang ada di Taman Wisata Cagar Alam penanjung Pangandaran ini.

Informasi yang penulis dapatkan di lokasi Taman Wisata Cagar Alam Penanjung Pangandaran, selain burung dan kera, terdapat banyak satwa lain yang hidup di kawasan Taman Wisata Cagar Alam Penanjung Pangandaran, di antaranya trenggiling, lutung, landak, ayam hutan, ular hijau, biawak, dan banteng. Khusus untuk banteng saat ini semakin sulit ditemui dikawasan ini, termasuk di lokasi lapangan peninjauan, karena populasinya terus menurun. Konon informasi yang penulis dapatkan dari beberpa daftar pustaka, setelah Gunung Galunggung meletus, jumlah banteng populasinya yang terdapat di kawasan Taman Wisata Cagar Alam Pananjung hanya tersisa 5 ekor (Oktober 2001).



Selain melihat flora dan fauna yang unik di kawasan Taman Wisata Cagar Budaya Pananjung Pangandaran, kami menyempatkan untuk mengunjungi gua-gua alam untuk dijelajahi. Dari informasi yang penulis dapatkan, gua-gua di kawasan Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran merupakan gua yang ada di dalam lorong-lorong gelap, di mana di kawasan Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran juga terdapat Gua Jepang yang memiliki historis sejarah.

Di kawasan Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran, kami dapat melihat sebuah bekas reruntuhan candi Hindu. Lokasinya lumayan jauh dari pintu gerbang Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Candi Hindu yang dulunya dipergunakan sebagai tempat pemujaan kepada arca yang bentuknya mirip anak sapi.



Menurut cerita, arca sapi itu merupakan penjelmaan Raden Arya Sapi Gumarang, menteri pertanian Kerajaan Pananjung. Semasa menjabat ia memiliki sebuah reputasi yang baik dan berhasil memenuhi seluruh kebutuhan rakyat Pananjung melalui sistem logistik yang ia jalankan dengan maksimal. Berkat jasa-jasanya, Raden Arya Sapi Gumarang mendapat penghargaan dari raja.

Setelah meninggal, penduduk mengenangnya dengan memahat batu kuburnya mnyerupai sapi jantan. Dikalangan penduduk setempat, arca sapi itu dikenal dengan nama Kalde (bahasa sunda) yang dalam bahasa Indonesia berarti keledai. Hingga saat ini, oleh masaarakat setempat, situs Batu Kalde dianggap sebagai tempat yang sakral dan penuh kenangan.



Susana di sekitar Situs Batu Kalde sangat tenang dan khidmat. Para peserta dan penulis secara pribadi bisa merasakan aura magis yang terpancar dari bebatuan tersebut yang membawa penulis ke masa lalu seperti yang diceritakan salah seorang pemandu lokasi Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran.

Selain arca, kita juga bisa melihat 5 makam kuno di area seluas 75 x 15 meter itu. makam-makam itu diperkirakan merupakan para pembesar kerajaan Pananjung. Taman Wisata Cagar Alam Pananjung pangandaran tidak hanya menyakikan banyak cerita sejarah yang menarik. Dimana di kawasan Taman Wisata Cagar Alam Pananjung pangandaran ini kita juga dapat telibatbersama-sama menyusun puzzle masa lalu tempat ini dan mempelajari arti simbolis arca-arca Hindu dan mencari tahu kegigihan sang menteri dari bentuk nisan yang terlihat unik ini.

Di lokasi Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran kita pun dapat menemukan beberapa gua alami yang masing-masing memiliki sebuah histori tersendiri. Tidak banyak cahaya. Liangnya memancarkan susana mistis. Menembus bukit, dan membutuhkan kehati-hatian saat kita akan menelusurinya. Karena Taman Wisata dan Cagar Alam Penanjung Pangandaran sangat luas, maka kami memutuskan hanya mengunjungi beberpa tempat goa saja.

Gua Jepang
Pada saat kami mencoba masuk ke dalam Gua Jepang, satu-satunya gua buatan di Pangandaran yang dibangun sebagai benteng pertahanan saat perag dunia II. Yang pada saat itu tanggal 18 Maret 1942, bala tentara Dai Nippon yang dipimpin oleh Letjen Imamora Hitoshi menduduki Pulau Jawa dan Madura, setelah berhasil menaklukkan Belanda. Semua dinding gua yang berupa batu karang, ada satu pintu yang menyempit sebagai lubang perlindungan di sana. Dan setelah kami puas berada di dalam Gua Jepang kami pun mengarah jalan keluar dari dalam Gua Jepang tersebut.

Gua Panggung


Menurut cerita legenda masyarakat, gua ini merupakan tempat bertapa Embah Jaga Lautan. Dari keterangan sebuah prasasti yang penulis dapatkan di depan pintu masuk Gua Panggung ini diterangkan bahwasanya Embah Jaga Lautan adalah anak Nyi Roro Kidul, ratu penguasa Laut Selatan. Sang ratu menugaskan kepada Embah Jaga Lautan untuk menjaga semua laut wilayah Jawa Barat. Suatu saat si Embah menghilang entah ke mana, dan tidak seorang pun yang tahu.

Karena lama tidak kembali, penduduk berinisiatif mebuat makam sebagai simbol penghubung antara masyarkat dengan Nyi Roro Kidul. Walau ini merupakan suatu cerita mitos masyarakat setempat, namun cerita mitos ini banyak mengundang para wisatawan yang berkunjung untuk mengetahui dari dekat tentang lokasi gua ini dengan keunikkan ceriota dari segala cerita mitos dari masyarakat setempat.

Gua Lanang


Dulu gua yang dindingnya penuh dengan relief mistis itu adalah bagian dari Kerajaan Pananjung. Kerajaan Pananjung yang didirikan dan diperintah oleh seorang raja sakti mandraguna bernama Prabu Anggalarang. Ia memiliki permaisuri bernama Siti Samboja yang dikenal dengan julukan Dewi Rengganis. Prabu Anggalarang sendiri kerap dijuluki "Sang Lang".Dari julukan Sang lang inilah nama Gua Lanag berasal. Untuk mngetahu kisah selanjutnya Gua Lanang ini sanagt erat hubungannya ke kawasan pemandian Rengganis.

Goa Lanang merupakan goa alam yang pernah dijadikan lokasi tempat pengambilan gambar film mak lampir. Dimana didalam goa tersebut kami menemukan beberapa keunikkan alam. Salah satunya batu yang menyerupai kaca benggala. Batu ini juga dipergunakan pada saat pembuatan film gunung merapi, yang sering dipergunakan oleh mak lampir dalam cerita tersebut. Dan sisi lain kita dapat menemui batu yang dapat gendang, batu tersebut dapat megeluarkan suara seperti gendang pada saat kita tabur.

Di dalam goa ini juga terdapat batu yang terbentuk secara alami yang berbentuk kelamin laki-laki dan perempuan. Dimana menurut cerita mitos masyarakat setempat, air yang mengalir pada batu-batu tersebut di dalam goa ini dan sudah diteliti secara ilmiah, air tersebut dapat menyegarkan wajah kita, dan dapat membua wajah awet muda. Dikarenakan air tersebut mengandung unsur zat kimia tertentu secara alami.

Gua Parat
Gua parat dikenal dengan sebutan Gua Keramat. Persis di mulut gua terdapoat petilasan berbentuk batu bersusun yang menyerupai kuburan. Petilasan ini dibuat untuk mengenang Syekh Ahmad (Pangeran Kesepuhan) dan Muhammad (Pangeran Kanoman), pangeran dari Mesir yang berjasa menyebarkan agama Islam di Pangandaran. Kedua Syekh ini pun pergi tanpa meninggalkan jejak sama sekali. Maka penduduk kembali berinisiatif mebaut petilasan sebagai simbol panutan atas kebajikan mereka.Di tempat ini para peserta wisata menjadi tahu sejarah petilasan dari dua orang tokoh agama penyebar agama Islam di Pangandaran.

Gua Sumur Mudal
Dinding guanya membentuk relief alam yang indah seperti dinding sebuah candi. Gua alam yang terbentuk karena proses pengikisan bukit kapur oleh air tanah. Akibat pengikisan yang berlangsung ratusan tahun, terbentuklah rongga-rongga dan terus membesar hingga menjadi gua.

Di dalam gua terdapat cekungan bberisi ar hingga menyerupai sumur. Di cekungan itu terdapat mata ai yang bersumber dari parit gua. Dulu, sumur ini menjadi satu-satunya tempat masyarakat mengambil air untuk minum dan memasak.

Setelah mengunjungi Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran, kami berserta rombongan wisata dari SMA Muhammadiyah 12 Jakarta kembali ke penginapan untuk bersiap-siap melanjutkan perjalan menuju obyek wisata observasi alam selanjutnya yaitu Green Canyon.

Green Canyon


Green Canyon yang merupakan salah satu obyek wisata alam yang memiliki keindahan dari pembentukkan alam yang memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap wisata yang mengunjunginya. Dimana para peserta wisata dapat menikmati petualangan alam yang menantang. Kita dapat merasakan harmonisasi antara sungai, lembah hijau, dan hutan lindung yang tenang menebarkan wangi surga dunia.

Pada saat kami hadir dilokasi tersbut yang didukung dengan suasana alam yang indah dan cuaca yang cerah. Mulai dari pintu gerbang dermaga Green Canyon kami dapat merasakan nuansa hijau alami yang menyambut kehadiran kami bersama para peserta wisata dari SMA Muhammadiyah 12 Jakarta untuk menikmati alamnya dan arungi tantangannya.



Melalui dermaga kecil kami dan peserta manaiki perahu yang akan menghantarkan kami menuju ke lokasi batu gantung. Perahu yang hanya dapat dimuat maksimal 5 orang membuat para peserta mengantri giliran untuk diantar oleh sang nakhoda perahu sampan ke tempat tujuan kami. Sampai pada gilirannya penulis mendapatkan perahu yang terakhir setelah para rombongan yang lainnya pergi ketempat tersebut.

Mengarumi sungai Citandury yang indah dengan perahu melewati setiap pemandangan yang hijau membuat hati menjadi tenang. Jarak dari dermaga ketempat tujuan kurang lebihnya kita harus merelakan diri kita diatas perahu 20 menit. Namun, perjalan tersebut tidak membuat diri setiap peserta merasa jenuh. Karena pada kayuhan pertama, sejuknya udara dapat dirasakan pada setiap diri peserta dan termasuk penulis.

Aliran air yang lambat memanjakan para peserta wisatawan yang sedang bersampan. Dan tidak jauh dermaga Ciseureuh, kita akan menyaksikan pemandangan masyarakat setempat dengan pola kehidupan masyarakat tepi sungai di wilayah itu.


Penulis Dalam Perjalan
Susana mulai terasa sunyi. tebing-tebing besar dari balik pepohonan. Ujung perjalanan semakin dekat, jika gua alam dengan cekungan yang dihiasi batu gantung sudah terlihat di depan kita, maka kita akan sampai pada tujuan yang sebenarnya.



Dari celah-celah stalaktit di atap gua air menetes menciptakan gerimis di bawahnya. tetetsan yang merembes lewat akar tanaman di tebing gua juga tidak pernah berhenti membentuk irama gemercik yang terpola. Konon menurut mitos yang penulis dapatkan sari salah seorang pengemudi perahu yang berasal dari warga setempat, air tersebut dapat membuat awet muda. Walau hal ini merupakan mitos masyarakat setempat, cerita mitos ini sangat membuat banyak penasaran orang untuk mencobanya.

Minimal dari pembuktian mitos tersebut penulis telah mencobanya, dan yang penulis rasakan langsung dampaknya, wajah yang penulis raakan setelah menmbbasuh muka dengan air tersebut terasa segar. Adaspun pembuktian awet muda atau tidak belum terbukti, karena baru beberpa hari. namun, bagaimana bila hal ini yang melakukan seorang nenek-nenek atau kake-kake ya ?...... (jadi ngacok nih....!)



Penulis foto bersama Peserta
Dari penglihatan penulis secara langsung kepada wajah para peserta wisata, terlihat sangat jelas bahwa ketajubkan akan sebuah keindahan alam di Green Canyon membuat wajah peserta berubah drastis. Mereka seperti diajak dalam suatu perjalanan yang menuju tempat asing yang sangat indah. Berbagai kalimat pujian dan syukur yang terlontar dari ucapan mereka kepada Tuhan merupakan salah satu wujud ucap syukur para peserta yang telah diberikan kesempatan untuk melihat dan menyaksikan dengan mata mereka sendiri yang merupakan sebagian kecil dari banyaknya karunia Tuhan yang berlimpahan dibelahan dunia ini.



Perjalan dengan menggunakan perahu memang sudah berakhir di batu gantung ini. Namun, petualangan dapat dilanjutkan bagi para peserta yang masih penasaran menyusuri lebih jauh keindahan alam di kawasan Green Canyon. Bagi para peserta yang ingin berlanjut dapat menggunakan jasa pemandu lokal Green Canyon untuk melanjutkan perjalanan tanpa perahu. Dengan menggunakan jaket pengaman para peserta wisata dapat menaklukan tebing-tebing curam, berenang melawan aliran Sungai Citanduy yang pada lorong tertentu cukup kuat arusnya.

Karena keindahan panorama alam Green Canyon, membuat sebagian para peserta wisata hanyut dalam suasana di lokasi dengan berenang menggunakan alat pelampung yang memang sudah disediakan diatas perahu.Suasana perjalanan selalu kami jadikan suatu portofolio tersendiri bagi para klien kami, sebagai suatu kenangan yang dapat disimpan dan dinikmati oleh setiap orang, dan ikut mempromosikan protensi daerah pariwisata yang dimiliki di setiap daerah. Untuk perjalanan di Green Canyon dapat dinikmati dalam sajian portofolio mulimedia di bawah ini.

Setelah puas melakukan observasi di tempat wisata alam Green Canyon, peserta kembali menuju kedermaga semula untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta. Semoga perjalanan wisata bersama Masa Tour & Travel dapat memberikan kesan tersendiri yang terbaik dari pengalaman perjalanan wisata para sahabat semua dari keluarga besar SMA Muhammadiyah 12 Jakarta. Sampai bertemu pada perjalanan wisata yang lainnya bersama kami dan para Crew kami.
Sukses selalu

Salam,
Indra Kusuma Sejati
Penulis
Photo by Indra Kusuma Sejati

Waduk Sermo, Tuan Rumah Festival Reog dan Jathilan


Kadinas Kebudayaan Pariwisata Kulonprogo Eko Wisnu memberikan keterangan Festival Reog dan Jathilan

WATES (KR radio) Dinas Kebudayaan Pariwisata kabupaten Kulonprogo dan Dinas Pariwisata DIY akan menggelar Festival Reog dan Jathilan, yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2012 jam 09.00 di pelataran Obyek Wisata Waduk Sermo, Kulonprogo.

Festival Reog dan Jathilan di Kulonprogo ini merupakan agenda kegiatan wisata yang sudah rutin tiap tahun di gelar Dinas Pariwisata DIY dan yang ketiga kalinya. Event serupa, sebelumnya sudah diselenggarakan di Kota Yogyakarta dan Kaliurang, Sleman, dan rencananya tahun depan akan diselenggarakan di Gunungkidul.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi DIY, Ir. Heri Lancono, CES, ketika ditemui wartawan, selasa (29/5), menjelaskan bahwa festival kali ini mengambil tema "Pengembangan Kesenian Tradisional sebagai Aset Wisata Budaya yang Berpijak pada Kearifan Lokal", dan bertujuan untuk mempromosikan nilai seni tradisi sebagai salah satu aset budaya bangsa, memberikan tradisi kesenian sebagai sajian pariwisata dan memberikan wadah berekspresi dan berkreasi pelaku seni budaya sehingga diharapkan mampu mengembangkannya.

Menurut Muh. Haliem, SH, Kepala Seksi Analisa Pasar Dinas Pariwisata DIY, kegiatan ini akan diikuti oleh 12 peserta perwakilan kabupaten/ kota se DIY, yang terdiri dari 6 peserta reog dan 6 peserta jathilan.
Dalam festival tersebut, 3 kelompok reog dan 2 kelompok jathilan dari Kulonprogo akan ikut berpartisipasi, yaitu reog Eko Karti Budhoyo, reog Sekar Budhoyo, reog Sekar Arum, jathilan Turonggo Mudho Susilo, dan jathilan Laras Mudo Budoyo.

Heri menambahkan bahwa juara I hingga juara harapan III akan mendapatkan trophy, piagam, dan uang pembinaan antara Rp 5 juta hingga Rp 2 juta. Dalam festival tersebut unsur yang dinilai terdiri dari kesesuaian tema, kreatifitas, nilai edukasi, penyajian, atraktif, dan keselarasan. Waktu penyajian 20 menit dengan toleransi 5 menit, personel maksimal 30 orang termasuk pengrawit. Tim juri berasal dari pakar seni UNY, ISI, Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, dan Dinas Pariwisata Provinsi DIY.

Selain festival, Disbudpar DIY juga bekerja sama menyelenggarakan jelajah wisata alam yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 8 Juli 2012 di Pantai Glagah Indah, Kulonprogo.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata kabupaten Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana, S.E menjelaskan bahwa jelajah wisata tersebut terbuka untuk umum dan bertujuan mengenalkan obyek wisata di Kulonprogo yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan juga memiliki ciri khas yang unik dan belum dikenal oleh khalayak ramai.

Haliem mengatakan bahwa pendaftaran akan dibuka dari tanggal 7 Mei sampai dengan 7 Juli 2012. Sedangkan pesrta untuk umum perorangan dengan biaya pendaftaran Rp 25 ribu. Peserta akan mendapatkan fasilitas snack, kaos, undian doorprize dan asuransi. "Peserta dalam jelajah wisata alam 2012 ini kita targetkan 2500 peserta, dan saya yakin itu akan tercapai, karena pengalaman tahun-tahun yang lalu peserta selalu melebihi target. Peserta boleh berasal dari DIY maupun luar DIY karena kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum, baik pelajar, mahasiswa, maupun para pecinta alam,"tutur Haliem.

Peserta akan menempuh jarak sekitar 6,5 km dengan start dan finish di dermaga wisata Pantai Glagah mulai pukul 08.00 WIB. Jalur wisata trekking tersebut berupa jalan desa, jalan setapak, melalui pekarangan dan lahan pertanian pantai di sepanjang Pantai Glagah. Panitia menyediakan hadiah, yaitu 2 unit sepeda motor, 4 unit sepeda gunung, 4 unit TV 21", 6 handphone, 4 DVD player, dan 6 buah kipas angin. Bagi masyarakat yang berminat bisa mendaftar di Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo, Tourist Information Center (Malioboro) dan Dinas Pariwisata DIY.

Eko Wisnu juga mengajak pada para pengrajin ataupun masyarakat Kulonprogo supaya memanfaatkan event-event pariwisata untuk menjual produk khas Kulonprogo, sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan memperkenalkan ciri khas Kulonprogo pada masyarakat luar DIY. (dani wibisono)

Kuliner dan Pariwisata Medan



JULUKAN kota kuliner untuk Medan sudah lama didengung-dengungkan. Bahkan food reviewer terkemuka Indonesia, Bondan Winarno, mengakui kalau Medan adalah surga kuliner Indonesia. Lantas, mampukan pemerintah kota ini menjadikan surga kuliner Medan tersebut sebagai salah satu pemikat wisata Sumut? Apalagi pemerintah Medan sendiri saat ini sedang mendengungkan kampanye Visit Medan Year 2012.

Anda tahu sendiri kalau Medan bukanlah kota yang memiliki nilai bagus untuk dikatakan sebagai kota tujuan wisata terbaik di Sumatra Utara. Pasalnya, kota ini sendiri masih sering mendapat tanggapan tidak mengenakkan dari berbagai kalangan. Termasuk dari seorang penulis Australia, Adam Gatrell, yang pernah menuliskan opininya tentang Medan di koran terkemuka Autralia, The Age, sebagai kota terburuk yang pernah ada "Worst City Ever".

Sangat disayangkan pula keberadaan bangunan-bangunan tua di kota ini yang sepertinya tidak serius dianggap pemerintah sebagai aset wisata sejarah. Beruntung masih ada lembaga-lembaga dan komunitas independen yang masih peduli dengan keberadaan bangunan-bangunan tua penanda Medan yang dulu dijuluki sebagai Paris Van Sumatra itu, seperti Badan Warisan Sumatra dan Deli Heritage Club.

"Sayang sekali sebenarnya melihat bangunan-bangunan tua di kota ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah sebagai aset wisata Medan. Salah satu paket wisata yang bisa dijual dari Medan sebenarnya adalah warisan kotanya, ya, bangunan-bangunan tua di Medan," papar Sihar Emry Prihandi, teman saya yang ikut sebagai penggagas lahirnya Deli Heritage Club.

Nah, bagaimana dengan kuliner Medan?
Saya, mungkin banyak kalangan penggiat/pebisnis wisata di Medan, setuju kalau kuliner Medan bisa digarap menjadi sebuah aset wisata yang sangat menjual. Tujuannya, salah satunya, untuk menumbuhkan usaha kecil masyarakat Medan, khususnya yang bergerak di bidang kuliner. Memang, sejauh ini pun, pengusaha kuliner di Medan sudah cukup menikmati bagaimana menjalankan bisnis kuliner di Medan. Sebab, orang Medan bisa dikatakan kebanyak tipe suka jajan dan makan di luar. Apalagi, makanan di Medan terbilang enak-enak.

Bagaimana seharusnya pemerintah, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, mengeksplorasi kekayaan kuliner Medan ini? Memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, menurut saya, salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan mengajak para stake holder, termasuk pebisnis travel, pelaku ukm dan penggiat industri kreatif.

Dari pertemuan ini, saya yakin, pasti banyak ide yang bisa diwujudkan. Misalnya, dengan menggelar food festival "selama sebulan" misalnya. Tujuannya agar wisatawan dari luar negeri, Malaysia dan Singapura yang datang berlibur ke Medan untuk menikmati kulinernya. Sebab, kabarnya, Malaysia dan Singapura sendiri sudah mengakui kelezatan kuliner Medan.

Ide yang saya lontarkan ini, barangkali, sudah pernah terpikirkan oleh pemerintah kita. Tinggal lagi realisasi yang belum ada. Faktor x apa yang menjadi penyebabnya, entahlah. Namun, perlu dipertanyakan dan dipikirkan, bila Singapura dan Malaysia saat ini sedang gencar-gencarnya mengampanyekan wisata di negaranya, mengapa Medan hanya bisa diam saja?

5 Ikon Provinsi Paling Terkenal di Indonesia

Hampir di setiap provinsi di Indonesia memiliki bangunan yang menjadi ikon terkenal yang sering dijadikan lokasi wisata, seperti Monas di DKI Jakarta. Berikut adalah 5 ikon provinsi paling terkenal di Indonesia. Penasaran?

Bila Paris punya Menara Eiffel sebagai ikon kota atau landmark, kota-kota di Indonesia juga punya. Bahkan, hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki ikon. Beberapa di antaranya cukup terkenal karena bentuk yang tak biasa. Tak heran bila ikon seperti ini dijadikan destinasi wisata. Ingin tahu ikon provinsi apa saja yang terkenal sebagai objek wisata?

1. Monas, DKI Jakarta



Monumen Nasional atau yang lebih dikenal dengan Monas merupakan landmark Kota Jakarta. Terletak tepat di tengah kota Jakarta, Monas selalu sukses menarik wisatawan yang datang ke Jakarta untuk mengunjunginya.Monas merupakan sebuah monumen yang memiliki tinggi 132 meter dengan mahkota lidah api yang terbuat dari emas.

Jika masuk dalam, pengunjung bisa melihat diorama yang menceritakan sejarah Indonesia. Anda juga bisa menikmati suasana Monas dengan menaiki delman yang ada di sekitar Monas. Tempat ini selalu ramai dikunjungi warga ibukota pada hari libur. Tak jarang pula yang menjadikan tempat ini sebagai lokasi lari Minggu pagi.

2. Jam Gadang, Sumatera Barat



Landmark kedua yang cukup terkenal di Indonesia adalah Jam Gadang di Bukittinggi. Jam Gadang bukan hanya terkenal sebagai landmark Kota Bukittinggi, tetapi juga Sumatera Barat. Banyak wisatawan yang merasa kurang lengkap liburannya di Sumbar bila belum mengunjungi Jam Gadang.Wisatawan yang datang bisa masuk ke dalam jam dan melihat bagian dalam jam. Puas melihat dalam jam, Anda bisa berkeliling dan belanja pernak-pernik khas Sumbar di Pasar Bukittinggi tepat di depan Jam Gadang.

3. Jembatan Ampera, Sumatera Selatan 



Bila Bukittinggi terkenal dengan Jam Gadangnya, Palembang di Sumatera Selatan terkenal dengan Jembatan Amperanya. Dibangun dari tahun 1962 hingga 1965, Jembatan Ampera sukses menjadi ikon Sumatera Selatan.Jembatan ini selalu ramai dikunjungi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan Kota Palembang dan ketenangan Sungai Musi. Waktu paling asyik untuk datang ke tempat ini adalah malam hari. Saat itu, jembatan akan diterangi dengan kemilau cahaya lampu. Indah sekali!

4. Tugu Katulistiwa, Kalimantan Barat



Tugu Katulistiwa adalah monumen yang berada di Jl Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat. Letaknya sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak ke arah Kota Mempawah. Tugu ini merupakan penanda lewatnya garis katulistiwa di Indonesia.Karena dilewati tepat oleh garis Khatulistiwa, ada peristiwa menarik yang pengunjung rasakan ketika berada di tugu ini.

Peristiwa tersebut adalah kulminasi matahari atau fenomena alam ketika matahari tepat berada di atas kepala. Saat itu, Anda tidak akan bisa melihat bayangan sendiri. Peristiwa kulminasi hanya terjadi setahun dua kali, yaitu 21-23 Maret dan 21-23 September.

5. Gedung Sate, Bandung



Nah, ini dia ikonnya Kota Bandung, Gedung Sate. Dinamakan Gedung Sate karena dibagian atas gedung memiliki ornamen menyerupai tusuk sate. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1920.Gedung Sate bukanlah gedung biasa, tetapi merupakan gedung perkantoran pemerintah Jawa Barat. Pada hari Minggu, halaman Gedung Sate dijadikan tempat sebagian masyarakat Bandung untuk bersantai. Seolah tahu gedung ini ramai dikunjungi warga, para pedagang pun banyak memenuhi lokasi ini.